Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker
dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen,
termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam
tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Apakah
yang dimaksudkan dengan sistem imun? Kata imun berasal dari bahasa
Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan
kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban
sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah
ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi
perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap
penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang
terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang
bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing
seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh.
Kuman
disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan
antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi
tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman.” Tetapi
pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori
untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi
dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah
sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya,
dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai
tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau
seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
JENIS
Imunisasi
ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah
pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan
dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri.
Contohnya adalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif
adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam
tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum)
pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang
terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima
berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa
kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.
Kita
cenderung menganggap kalau pikiran dan tubuh sebagai sesuatu yang
terpisah, padahal mereka merupakan satu kesatuan: psikoneiroimunologis.
Sistem imun merupakan pelindung kesehatan tubuh kita. Sedikit saja
gangguan timbul, baik serangan penyakit dari luar (bakteri maupun
virus), atau gangguan dari dalam tubuh kita seperti stres dan depresi
akan dapat menimbulkan penyakit. hampir semua jenis penyakit dari reaksi
alergi hingga penyakit degeneratif, dan dari penyakit infeksi hinga
kanker.
Dengan
memahami seluk beluk sitem daya pertahanan tubuh yang terdiri atas
berbagai aspek biokimiawi dan berbagai macam sel darah putih, serta
hubungan antara otak, daya pikir, perasaan dan sistem imun maka kita
seyogyanya tidak hanya bertindak saat penyakit telah timbul, tetapi jauh
sebelum itu. Sebagai petugas kesehatan, khususnya sebagai perawat kita
harus membantu setiap orang agar mampu hidup sehat dengan benar,
berfikir benar dengan cara hidup gembira, tidak stress, bahkan penuh
cinta terhadap setiap orang dan setiap keadaan.
Dengan
cara berfikir positif, hidup penuh semangat jauh dari tekanan batin,
depresi dan lain sebagainya pasti sel tubuh akan menjadi sehat, termasuk
sistem imun tubuh karena zat biokimiawi yang dilepas otak itu
mengandung unsur yang membangkitkan kekuatan bagi sel tersebut, seperti
misalnya endorfin.